Selasa, 13 Desember 2011

Mean dan Pengumpulan Data

Makalah

BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Secara etimologis kata ” Statistik ” berasal dari status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata State (bahasa Inggris) atau kata Staat (bahasa belanda) kata statistik diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka ( data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif) yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Dalam kamus bahasa inggris ada dua macam kata statistik statistics artinya lmu statistik sedangkan kata statistic sebagai ukuran yang di peroleh atau berasal dari sampel yaitu lawan dari kata ” parameter ” yang berarti ” ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi ”. 

Di tinjau dari terminologi dewasa ini (apabila kita membaca atau mendengar) dalam istilah statistik ada beberapa macam istilah statistik yaitu :
1.      Data statistik
2.      Kegiatan Statistik
3.      Metode Statistik
4.      Ilmu Statistik
Bedasarkan tingkatan pekerjaannya (tahapan yang ada dalam kegiatan statistik) statistik sebagai ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a.      Statistik Deskriptif, yang dikenal pula dengan istilah statistik Deduktif, statistik sederhana, dan descriptive statistics adalah statistik yang tingkat pekerajaannya mencakup cara-cara menghipun, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan, dan menganalisi data angka, agar dapat memberikan gambaran yang teratur, rigkas dan jelas.
b.      Statistik inerensial adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara menarik kesimpulan yang bersifat umum.
Menurut Hananto Sigit, B.ST, dalam bukunya statistik suatu pengaturan 1996 mengemukakan ada tiga permasalahan dasar dalam statistik yaitu :
a.      Permasalahan tentang Rata-rata (Average)
b.      Permasalahan tentang pemencaran atau penyebaran (Variability)
c.       Permasalahan tentang saling hubungan (Korelasi)


B.      RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1.      Bagaimana mean/rata-rata digunakan pada sttistik laporan?
2.      Bagaimana cara pengumpulan data pada suatu laporan?

C.      TUJUAN
Dari rumusan tersebut diatas penulis dapat menyimpulkan tujuan dari makalah ini, yaitu:
1.      Untuk mengetahui pemahaman mean/rata-rata
2.      Untuk mengetahui cara pengumpulan data

BAB II
MEAN DAN PENGUMPULAN DATA
A.     MEAN (RATA-RATA)
Rata-rata (mean) adalah hasil penjumlahan nilai-nilai anggota sebuah kelompok (∑Xn) dibagi jumlah anggota kelompok tersebut. Ada tiga jenis rata-rata yang dikenal dalam statistik yaitu rata-rata hitung (x ̅), rata-rata ukur (Gm atau U) dan rata-rata harmonik (rh atau H). adapun kegunaan dari rata-rata di atas sebagai berikut:
Rata-rata hitung: Mengukur nilai rata-rata sebenarnya dari data, misalnya Rata-rata nilai mata kuliah statistika untuk mahasiswa STIT Alamin Kandanghaur, atau Rata-rata jumlah pencari kerja selama tahun 1990 sampai 2004 yang terdaftar di Disnaker Indramayu
Rata-rata ukur: Mengukur tingkat perubahan (rate of change) untuk data nilai positif misalnya Rata-rata tingkat pertambahan pinjaman setiap bulan di kantor penggadaian. Diketahui data sambungan telpon selama setahun. Berapa rata-rata pertumbuhan sambungan telpon setiap bulan.
Rata-rata harmonik: Mengukur nilai rata-rata data yang memiliki nilai positif dan ada rasio. Misalnya Tiga pegawai bagian pembelian diberi tugas membeli kayu di pedalaman. Setiap pegawai mendapat uang Rp. 450 juta. Dari hasil pembelian diperoleh bahwa pegawai ke-1 membeli kayu seharga Rp. 30.000/m3, pegawai ke-2 Rp.35.000/m3, pegawai ke-3 Rp.32.000/m3. Berapa rata-rata harga kayu per meter kubik yang telah dibayar oleh perusahaan. Si A bepergian pulang pergi. Saat pergi kecepatannya 10 km/jam dan pulangnya 20 km/jam. Berapa rata-rata kecepatan pulang pergi?
Dalam postingan kali ini akan dibahas dulu untuk rata-rata hitung.
Rata-rata hitung adalah rata-rata yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Para guru sering membuat rata-rata nilai siswa selama satu semester tertentu. Adapun untuk data tunggal, rumus dalam menghitung rata-rata dapat menggunakan tiga cara. Dalam buku ini hanya akan dibahas satu cara yaitu:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZSbPEoT4KARNqC1WR2ZHy4UZuukG6O_X2XPdDYtv0ny7L57xC3-j5kO01Z9K9IShEpjCuLE2mSXXbyYU0RGHtujznbLGYaL13H8gBWZVgNiALBGZwAIwzJmqF1PVYZJAgPUdIxIS-nFw/s320/mean.gif
untuk data tunggal dan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUev8lDQsCLudBFRgI08hfbGHuYWW7FQyVhL5AwSeIP7XA0sZmW2IsotCNaIFgwLLMBOJyToTgQCKu1lpSSm17YleEHJUfER6ssE_ljzloA5x-2A4PObRp1YCjNdAMqGLgVHvfyRvcVrA/s320/mean+2.gif
Untuk data kelompok dimana i=1,2, k (k adalah banyaknya interval kelas) fi adalah frekuensi kelas ke-I dan Xi adalah nilai tengah kelas ke- i.
Misalnya kita memiliki data hasil ujian 25 orang siswa/i sejarah peradaban Islam MTs Darul Hikmah sebagai berikut:
79              63                    72                    82                    74
36              42                    67                    51                    88
68              73                    78                    77                    96
67              67                    48                    41                    57
91              45                    83                    71                    50
Maka kita dapat menghitung rata-rata nilai siswa MTs Darul Hikmah untuk mata pelajaran Sejarah Peradaban Islam dengan menggunakan rumus di atas sebagai berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidOYdv-KOe4z37y2S9ZDGG6Dd1wqHdbwg7rKr_YUTaDa3KlbGjXjIxevd_LUKBWlUM1MfH9wYO_khfC285a7QqtCBMe3UXA9OQ1SamVY2hNJteTuZBPBVGOTss2QU9FbqdUZTOY9f93yQ/s320/mean+3.gif
jadi rata-ratanya adalah (x
̅) = 66,64
Jika data di atas kita buat dalam bentuk kelompok, maka yang pertama yang harus dilakukan adalah membuat tabel distribusi seperti dibawah ini:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgQxlsySopSV_7sby_4OU5gD9bJBuPC8yxgYsUVhVHRdNUti6NI0oESYtEl72mqNRaDgeXEsWHqDGaUT1BP7BTJm-inDpGHaIIybSjZnAyjRuv6RL9OnJBs7ReQoDg5G3HnAtaTDyiiVo/s320/mean+4.gif
Dengan menggunakan rumus di atas maka kita dapat menentukan rata-rata dengan cara:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiX2OwWSXg7Sp-HJXemJVYyAPZu8Qu5qRRPuW9U5ufNDTsUchVWBSCtK4KnqQ5QcKVz5-XQybsjnRQoYoYVzUBg_0BQBPBEQ_fJ0uzwTw3veyRqx4VOM2XfWex_bxoIvty8BJ5khq1LgZI/s320/mean+5.gif
Bandingkan hasil perhitungan data kelompok dengan data tunggal!!
Kita menemukan bahwa menghitung mean pada data berkelompok menghasilkan nilai yang berbeda dengan menghitung mean pada data tunggal. Aspek ramalan yang kita gunakan pada penentuan mean dengan menggunakan data berkelompok turut menentukan hasil mean yang kita temukan. Ternyata menentukan modus dengan tidak mengelompokkan data lebih tepat daripada kita mengelompokkan data terlebih dahulu. tingkat ketempatan akurasi ini dikarenakan dengan manggunakan data tunggal, maka yang kita hitung adalah data sebenarnya.



B.      PENGUMPULAN DATA
Sesuatu yang tidak bisa diabaikan oleh seorang peneliti selain cara mendapatkan data yang mendukung penelitian kita. Seperti juga polisi yang membutuhkan data lengkap si tersangka pembunuhan dengan berbagai cara dan metode dilakukan agar bisa menggali data verbal. Seperti kita ketahui kita tidak hanya sekedar melihat saja terhadap objek penelitian, tetapi berhubungan dengan berbagai macam pendapat dan persepsi atas fenomena, keadaan dan peristiwa yang terjadi. Artinya saat terjadinya peristiwa pembunuhan, polisi harus mencari data-data sebagai sebuah modus operansi dan modus vivendi-nya dari pembunuhan tersebut, kapan terjadi, berapa luas modus dan berapa lama mereka merencanakan dan siapa yang menyuruh mereka membunuh. Akan tetapi mengamati bukan sekedar melihat objek tetapi didalamnya ada kegiatan penerimaan data dengan cara merekam kejadian, menghitungnya, mengukurnya dan mencatatnya yang nantinya bias menjadi sebuah fakta yang menguatkan dugaan yang direkayasa oleh peneliti.
Begitu juga fakta yang didapat polisi akan menjadi sebuah Data apabila fakta tersebut di rekam, dihitung diukur dan dicatatnya. Penggunaan istilah tersebut sering berbeda dengan pengertiannya. Yang dikumpulkannya adalah fakta sehingga menjadi data, tetapi pada umumnya lebih banyak digunakan istilah pengumpulan data, karena dianggap memiliki pengertian yang lebih luas karena menyangkut pula masalah penyajian data serta keterkaitannya dengan seluruh proses penelitian. Sehingga metode pengumpulan data merupakan suatu cara atau proses yang sitematis dalam pengumpulan, pencatatan dan penyajian fakta untuk tujuan tertentu.
Mengumpulkan data bukan pekerjaan nyaman dan terkadang sangat sulit mencari data tersebut, terkadang pencarian data diserahkan pada orang lain, sementara desain dan instrument penelitian, mengolah data dan mengambil kesimpulan yang dilakukan oleh si peneliti. Arti penting data bagi sebuah penelitian, Sugiono mengungkapkan ada dua hal yang mempengaruhi kualitas data hasil  penelitian yaitu kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data.
Data dan tahapan pengumpulan data
Data itu sendiri adalah subjek darimana data dapat diperoleh, atau bisa juga data diartikan sebagai sumber informasi yang bisa menguatkan fakta yang sedang diamati.  Untuk memudahkan makna dari data dapat diklasifikasikan dalam tiga tingkatan data yang diungkapkan oleh Suharsimi (2006) bisa berupa sumber yang berupa Person (sumber data berupa orang), Place (sumber data berupa tempat )dan Paper (sumber data berupa symbol). Selain data juga terdiri dari fakta, pendapat dan kemampuan.
Dari metode pengumpulan data ini ada beberapa tahapan dalam pengumpulan data  yaitu menyangkut :
1.       Perumusan tujuan pengumpulan data.
Tujuan pegumpulan data sangat tergantung pada tujuan dan metodologi penelitian, khususnya metodologi analisa data. Secara umum pengumpulan data bertujuan untuk memperoeh fakta yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Begitu juga penentuan objek yang akan dikumpulkan datanya oleh latar belakang dari perumusan maslah riset, serta pemilihan contoh (sampling). namun demikian identitas objek pengaruh pada jenis data yang akan dikumpulkan, teknik dan alat bantu yang digunkan serta tahapan pengumpulan data.
2.       Penentuan jenis data yang akan dikumpulkan.
Secara umum data dibagi dua kategori yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah nilai dari perubahan yang tidak dapat dinyatakan dalam angka-angka,s ebaliknya data kuantitatif adalah nilai perubahan yang dapat dinyatakan dalam angka. Pandangan umum bahwa data kuantitatif merupakan kategori data yang lebih baik dan dan data kualitaif yang dinilai sering tidak pasti. Namun sebenarnya keduanya saling melengkapi, karena hanya dengan data kualitatif saja tidak akan memberikan informasi yang lengkap tanpa dukungan data kuantitatif yang jelas. Juga terkadang data kuantitatif sering kali tidak cukup untuk menggambarkan keadaan sebenarnya juka tida ditunjang oleh data kualitatif yang memadai.
Pembeda data lain sering digunakan data primer dan data sekunder. Data perimer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data dari obejek penelitiannya. Sedang data sekunder adaah semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti. Dalam pengumpulan data primer, improvisasi peneliti terhadap objek penelitian sangat penting dilakukan, terutama untuk memperoleh informasi kualitatif yang melatar belakangi data kuantitatif yang diperoleh. Pengumpulan data primer tetap dapat dilakukan dengan menggunakan tenaga pembantu (enumerator), asalkan peneliti telah menghayati permasalahan yang dihadapi atau telah menemukan objek penelitiannya. Sedangkan pada data sekunder yang diperlukan hanyalah keadaan atau ada-tidaknya data itu sendiri.
Data lainnya ada istilah data kerat lintang (cross section) dan data deret waktu (Time series). Data kerat lintang (cross section) adalah data mengenai fakta-fakta yang terjadi pada waktu bersamaan yang dikumpulkan dari berbagai sumber, sedang data deret waktu (time series) adalah data mengenai fakta-fakata pada waktu berbeda dan umumnya dikumpulkan dari sumber yang sama.
3.       Menentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan.
Setiap jenis data yang dikumpulkan dengan menggunkan salah satu teknik pengumpulan data. Perbedaanya hanya dalam hal cara menghasilkan data yang dimaksud, terutama dalam hal hubungannya dengan pengolahan dan penyajian data. Banyak teknik yang sering digunakan para peneliti dari berbagai buku penelitian yang semuanya digunakan dengan berbagai kombinasi terbaik sehingga diharapkan mendapatkan data yang akurat dan bisa dipercaya.
a.      Observasi langsung
b.      Interview
c.       Pengisian daftar isian/Angket
d.      Studi pustaka/Dokumenter

a.      Observasi langsung
Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan digunakan dalam penelitian kelas yang meliputi pengamatan kondisi interaksi pembelajaran, tingkah laku anak dan interaksi anak dalam kelompoknya. Pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan kejadian dan lain-lain.
Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Melalui observasi penganalisis dapat memperoleh pandanganpandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.
Untuk mengamati perilaku para pembuat keputusan, penganalisis sistem juga harus mengamati lingkungan di sekitar mereka. Beberapa unsur konkret di lingkungan pembuat keputusan bisa diamati dan diterjemahkan.
Unsur-unsur ini meliputi :
1.      Lokasi kantor
2.      Penempatan meja pembuat keputusan
3.      Alat tulis kantor
4.      Properti seperti komputer dan kalkulator
5.      Jurnal dagang dan Koran
6.      Pencahayaan dan warna
7.      Cara berpakaian oleh pembuat keputusan
Kelebihan teknik observasi:
  1. Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi.
  2. Penganalisis melalui observasi dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan. Pekerjaan-pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Melalui observasi, penganalisis dapat mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang tidak tepat yang telah digambarkan oleh teknik pengumpulan data yang lain.
  3. Dengan observasi, penganalisis dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik perlatan, penerangan, gangguan suara, dsb.
Kekurangan teknik observasi:
  1. Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaanya dengan tidak semestinya.
  2. Pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitas pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan.
  3. Observasi dapat mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan.
  4. Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutupi kejelekannya.
b.      Interview
Wawancara telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau informasi yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi.
  • Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang terencana.
  • Wawancara memungkinkan analis sistem mendengar tujuan-tujuan, perasaan, pendapat dan prosedur-prosedur informal dalam wawancara dengan para pembuat keputusan organisasional.
  • kelengkapan informasi. Meskipun e-mail dapat digunakan untuk Analis sistem menggunakan wawancara untuk mengembangkan hubungan mereka dengan klien, mengobservasi tempat kerja, serta untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan menyiapkan orang yang diwawancarai dengan memberi pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan temuan, namun akan lebih baik bila wawancara dijalankan secara personal bukan elektronis.
Lima langkah persiapan wawancara:
1.      Membaca materi latar belakang
Bacalah informasi latar belakang tentang orang yang diwawancarai dan organisasinya sebanyak mungkin. Materi ini dapat diperoleh dari orang yang bisa Anda hubungi segera untuk menanyakan tentang Website perusahaan. Laporan tahunan terbaru, laporan berkala perusahaan, atau publikasi-publikasi lainnya yang dikirim keluar sebagai penjelasan tentang organisasi kepada publik. 
2.      Menetapkan tujuan wawancara
Gunakan informasi latar belakang yang Anda kumpulan serta pengalaman Anda untuk menetapkan tujuan-tujuan wawancara. Setidaknya ada empat sampai enam area utama yang berkaitan dengan sikap pengolahan informasi dan pembuatan keputusan yang ingin Anda
tanayakan. Area tersebut meliputi sumber-sumber informasi, format informasi, frekuensi pebuatan keputusan, kualitas informasi, dan gaya pembuat keputusan.
Analisis Sistem Halaman 2
3.      Memutuskan siapa yang diwawancarai
Saat memutusakan SIAPA saja yang diwawancarai, sertakan pula orangorang terpenting dari semua tingkatan yang untuk hal-hal tertentu bisa dipengaruhi sistem. 
4.      Menyiapkan orang yang diwawancarai 
Siapkan orang yang akan diwawancarai dengan menelpon mereka atau menulis pesan e-mail sehingga memungkinkan orang-orang yang akan diwawancarai mempunyai waktu untuk berpikir. Aturlah waktu untuk menelpon dan membuat janji pertemuan. Biasanya, wawancara dijalankan selama 45 menit atau paling lama 1 jam.
5. Menentukan jenis dan struktur pertanyaan
Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang mencakup area-area dasar dalam pembuatan keputusan saat Anda menegaskan tujuan-tujuan wawancara. Teknik bertanya yang tepat adalah inti dari wawancara.
Ada dua jenis pertanyaan dalam wawancara:
a)      Pertanyaan Terbuka (Open – Ended)
Pertanyaan terbuka menggambarkan pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespons. Mereka terbuka dan bebas merespons. Respons dapat berupa dua kata atau dua paragraf.  Beberapa contoh pertanyaan terbuka:
  • Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi bisnis ke bisnis ecommerce di peusahaan Anda ?
  • Apa tujuan terpenting departemen Anda ?
  • Sekali data diajukan lewat website bagaimana data-data tersebut akhirnya diproses ?
  • Gambarkan proses monitoring yang tersedia secara online ?
  • Apa rasa frustasi terbesar yang Anda alami selama masa peralihan menuju e-commerce ? 
Kelebihan teknik wawancara: 
  1. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebasa dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang diajukan.
  2. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaanpertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
  3. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
  4. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.
Kekurangan teknik wawancara:
  1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
  2. Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.
  3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan rmai.
  4. Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bilawaktu yang dimilikinya sangat terbatas.JOINT APPLICATION DESIGN (JAD) Pendekatan altrenatif untuk mewawancarai pengguna satu demi satu disebut JAD, yang dikembangkan oleh IBM.
Latar belakang digunakannya JAD adalah untuk :
  • menyingkat waktu (sekaligus biaya) yang diperlukan dalam wawancara
  • meningkatkan mutu hasil informasi yang diperoleh
  • menciptakan identifikasi lebih banyak pengguna dengan sistem informasi baru sebagai hasil proses-proses yang partisipatif.
JAD memerlukan beberapa keahlian khusus dari penganalisis serta kemampuan dan komitmen penuh dari pihak organisasi dan pengguna yang menggunakan pendekatan ini. Dalam situasi-situasi tertentu, JAD dapat menjadi sangat efektif dan dapat dianggap sebagai alternatif untuk beberapa metode tradisional yang digunakan untuk menganalisis sistem. Sesi JAD terdiri dari berbagai partisipan:
  • Penganalisis. Sedikitnya satu penganalisis harus ada, namun biasanya penganalisis berperan pasif, tidak seperti wawancara tradisonal dimana penganalis mengontrol interkasi.
  • Pengguna. Delapan sampai dua belas pengguna dapat dipilih dari berbagai tingkatan agar berpartisipasi dalam sesi JAD. Cobalah memilih pengguna di atas level bagaian administrasi yang dapat menyatakan informasi apa yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka serta apa yang mereka harapkan dari sistem yang baru.
  • Pihak eksekutif. Pemimpin sesi tidak harus seorang ahli dalam menganalisis dan mendesain sistem, melainkan seseorang yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang mengagumkan untuk memfasilitasi interaksi secara tepat. Pertimbangkan seorang anggota departemen pelatihan yang bertindak sebagai pemimpin sesi.Pengamat Sesi JAD harus pula mencakup satu atau dua pengamat yang dapat berupa penganalisis atau ahli-ahli teknik dari area fungsional lainnya agar dapat memberi penjelasan teknis dan saran-saran kepada kelompok selama sesi berlangsung
c.       Pengisian daftar isian
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.
Kuesioner adalah Suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan
khusus yang memungkinkan penganalisis untuk mengumpulkan data mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik dari orang-orang utama di dalam organisasi serta pendapat dari responden yang dipilih
Kuesioner sangat bermanfaat jika orang-orang di dalam organisasi terpisah saling berjauhan, yakni orang-orang yang terlibat proyek sistem, sehingga tinjauan secara keseluruhan diperlukan sebelum merekomendasikan alternatif lainnya
Kelebihan teknik kuesioner:
  1. Kuesioner baik untuk sumber data yang banyak dan tersebar.
  2. Responden tidak merasa terganggu, karena dapat mengisi kuesioner dengan memilih waktunya sendiri yang paling luang.
  3. Kuesioner secara relatip lebih efisien untuk sumber data yang banyak.
  4. Karena kuesioner biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat lebih objektif.
Kekurangan teknik kuesioner:
  1. Kuesioner tidak menggaransi responden untuk menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati.
  2. Kuesioner cenderung tidak fleksibel, artinya pertanyaan yang harus dijawab terbatas yang dicantumkan di kuesioner saja, tidak dapat dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya.
  3. Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan secara bersama-sama dengan daftar pertanyaan, lain halnya dengan obeservasi yang dapat sekaligus mengumpulkan sampel
  4. Kuesioner yang lengkap sulit untuk dibuat.
Tipe Kuesioner
Ada dua jenis format kuesioner, yaitu Format Bebas (Free Format) dan Format Pasti (Fixed Format). Dalam suatu kuesioner dapat hanya berbentuk format bebas saja atau format pasti saja atau gabungan dari keduanya. 
Kuesioner Format Bebas
Kuesioner format bebas berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh responden di temapat yang sudah disediakan.
Contoh: 
Sebutkan metode-metode yang Anda rasa tepat untuk memperbaiki masukan-masukan yang
mengandung kesalahan.
Kuesioner Format Pasti
Kuesioner tipe ini mempunyai beberapa bentuk pertanyaan.
a)      Check-off Questions
Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini dibuat sehingga responden dapat memeriksa (check-off) jawaban-jawaban yang sesuai.
Mana yang menjadi pemasok dari perangkat keras Anda ?
_____ Compaq _____ IBM
_____ Univac _____ Macintosh
b)      Yes/NO Questions
Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden untuk menjawab “Ya” atau “Tidak”.
c) Opinion/choice Questions
Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden untuk memberikan pendapatnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang komputerisasi yang akan dilakukan ini?
1=Sangat setuju          4=Tidaksetuju
2=Setuju                      5=Sangattidaksetuju
3=KurangSetuju
c)      Pertanyaan Tertutup (Close – Ended)
Pertanyaan tertutup membatasi respons orang yang diwawancarai. Pertanyaan tertutup seperti dalam soal-soal pilihan ganda dalam ujian. Anda diberi suatu pertanyaan dengan lima jawaban, namun tidak punya kesempatan menulis tanggapan Anda sendiri.
Jenis pertanyaan tertutup khusus lainnya ialah pertanyaan dua pilihan. Jenis pertanyaan ini membatasi orang yang ditanya karena hanya memungkinkan untuk memilih salah satu dari dua pilihan, seperti ya atau tidak, benar atau salah, setuju atau tidak setuju.
Beberapa contoh pertanyaan tertutup:
·         Berapa lama dalam seminggu gudang informasi proyek diperbaharui?
  • Rata-rata berapa kali panggilan yang diterima pusat panggilan setiap bulannya ?
  • Dari sumber-sumber informasi berikut yang mana yang paling bermanfaat menurut Anda
  1. Formulir keluhan konsumen
  2. Keluhan lewat e-mail dari konsumen yang mengunjungi website
  3. Interaksi tatap muka dengan konsumen
  4. Barang yang dikembalikan konsumen
-          Sebutkan dua prioritas utama Anda untuk meningkatkan infrastruktur teknologi.
-          Siapa yang menerima masukan ini ?
Beberapa contoh pertanyaan dua-pilihan:
·         Adakah Anda menggunakan web untuk menampilkan informasi bagi vendor ?
  • Setuju atau tidak setuju Anda bahwa e-commerce tidak begitu aman?
  • Apakah Anda ingin menerima salinan laporan keuangan Anda setiap bulan ?
Struktur-struktur pertanyaan:
a)      Struktur Piramid
Dengan menggunakan bentuk ini, penanya mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan mendetail, biasanya berupa pertanyaan tertutup. Kemudian penanya memperluas topik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan membuka respons-respons yang lebih umum.Contoh:
·         Bagaimana masalah yang Anda alami dengan firewall ?
  • Apakah Anda mempertimbangkan metode-metode lain untuk meningkatkan keamanan data-data perusahaan ?
  • Apakah yang Anda pikirkan bisa membuat keamanan di sini lebih efektif ?
  • Umumnya, bagaimana perasaan Anda tantang keamanan data terhadap pentingya akses internet ?
b)     Struktur Corong
Struktur ini memulai wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan umum dan terbuka, lalu membatasi respons dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang lebih mendetail dan tertutup.
Contoh:
·         Bagaimana reaksi Anda terhadap pencarian berbasis Web yang baru?
  • Departeman mana yang akan mengimplemantasikannya ?
  • Item-item apa yang tersedia untuk pembelian lewat situs ?
  • Adakah item-item tertentu yang ditiadakan di website ?
c)      Struktur Berbentuk Wajik
Struktur ini harus dimulai dengan suatu cara khusus, kemudian menentukan hal-hal yang umum, dan akhirnya mengarah pada kesimpulan yang sangat spesifik.
Contoh:
·         Sebutkan lima jenis informasi yang dibawa layanan penggunaan website secara gratis seperti yang Anda gunakan.
  • Sebutkan kegiatan-kegiatan promosional yang Anda buat fiturnya di website untuk layanan ini.
  • Sebutkan nilai-nilai penggunaan komputer bagi Anda sebagai seorang Webmaster.
  • Sebutkan dua item yang mengejutkan berkaitan dengan perilaku pengguna akhir situs Anda yang Anda temui lewat layanan ini.
  • Apakah “cookies” merupakan suatu cara yang lebih baik untuk mengukur penggunaan tampilan situs ?
  • Notulen
Seorang notulen atau penulis dari departemen SI dapat menyertai sesisesi JAD dan bertugas menulis segala sesuatu yang dilakukan. Pastikan bahwa penulis tersebut menerbitkan rekaman hasil-hasil JAD segera sesudah kelompok mengadakan pertemuan. Pertimbangkan memilih penulis kedua dari departemen pengguna. Kondisi-kondisi yang mendukung penggunaan JAD.
Berikut ini sejumlah kondisi yang membantu Anda memutuskan menggunakan JAD. Pertimbangkan untuk menggunakan JAD bila :
1.      Kelompok pengguna gelisah dan menginginkan sesuatu yang baru, bukan solusi standar untuk suatu masalah khusus.
  1. Budaya organisasi mendukung perilaku penyelesaian masalah bersama antar pegawai dari level yang berbeda-beda.
  2. Penganalisis memprediksi bahwa jumlah ide-ide yang dapat dihasilkan
  3. melalui wawancara empat-mata tidak sebanyak ide yang dihasilkan dari perluasan pengamatan kelompok.
  4. Workflow organisasi memungkinkan ketiadaan personil kunci selama waktu dua sampai empat hari.
Kelebihan penggunaan JAD untuk menjalankan wawancara
tradisional:
1.      Menghemat waktu wawancara tradisional empat-mata.
  1. Memungkinkan perkembangan yang cepat. Pada wawancara pengguna tidak dapat dijalankan secara bertahap selama beberapa minggu atau bulan, perkembangan bisa berlanjut jauh lebih cepat.
  2. Kemungkinan pengembangan kepemilikan sistem informasi. Sebagai penganalisis, kita selalu berusaha melibatkan pengguna dan mendorong pengguna mengambil lebih dulu kepemilikan sistem yang kita rancang.
4.      Pengembangan desain yang kreatif.
Kekurangan JAD:
1.      JAD membutuhkan komitmen waktu sepenuhnya dari 18 sampai 20 partisipan.
  1. Jika persiapan setiap sesi JAD tidak cukup memadai, atau bila laporan tindak lanjut serta dokumentasi untuk spesifikasi-spesifikasi tertentu tidak lengkap. Sehingga hal-hal yang berhubungan dengan desain menjadi kurang begitu memuaskan.
  2. Keahlian-keahlian organisasi dan budaya organisasi yang diperlukan tidak cukup dapat dikembangkan sehingga memungkinkan upaya-upaya bersama yang lebih produktif dalam menyusun JAD.
d.      Studi pustaka
Studi dokumenter merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,baik dokumen tertulis,gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.

4.       Menentukan alat bantu pengumpulan data
Pada dasarnya setiap teknik pengumpulan data memerlukan alat bantu yang berbeda. Beguitu juga penggunaan alat bantu sangat tergnatung pada tujuan penelitian dan jenis data yang akan dikumpulkan. Perkembangan teknologi penelitian memberikan dinamisasi dan fleksibilitas. Tapi secara umum alat bantu pengumpulan data dapat dikelompokan menjadi catatan penelitian, daftar pertanyaan, daftar ceklist.
5.       Penyajian dan pengolahan data awal.
Data yang telah dikumpulkan perlu disusun terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut. Ahsul pengolahn dan analisis data pada tahaps elanjutnya akan disebut sebagai penyajian dan pengolahan data alkhir. Tujuan penyajian dan pengolahan data awal adalah untuk memperoleh data yang komprehnesif sesuai dengan tujuan riset. Hal itu diperlukan Karen adalm proses pengumpulan data, data untuk satu analisis dapat dikumpulkan dari berbagai sumber yang terpisah sehingga perlu dipadukan terlebih dahulu. Pengolahan awal juga dilakukan untuk membersihkan data dari kesalahan-keslahan yang mungkin terjadi selama proses pengumpulan data,s eerti keslahan pencttatan, keslahah pentuan contoh. Terapdta beberpaa tahapan proses pengolahan data awal, antara lain penyusunan kategori untuk data kualitatif, pemberian ode dan penyusunan master table.
6.       Menyajikan data berkualitas yang telah dikumpulkan,
Kualitas data yang diharapkan dari tahapan terakhir dari pengumpulan data.














BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Setelah mencermati uraian mengenai pemahaman mean (rata-rata) dan pengumpulan data laporan penelitian di atas, kita bisa mengambil simpulannya. Agar kita tidak mengalami hambatan dan lancar dalam penyusunan laporan penelitian, maka kita harus: (1) banyak membaca buku-buku yang terkait dengan penyusunan karya ilmiah kita, (2) mencari master laporan yang sudah jadi, untuk copy the master, (3) mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang kita butuhkan yang berkaitan dengan objek yang diteliti, (4) memahami kerangka laporan, dan (5) meneguhkan niat di dalam hati, bahwa laporan penelitian itu harus selesai sebagai bentuk tanggung jawab kita.

B.      SARAN
Apabila dalam penyusunan makalah ini kurang berkenan yang berkaitan dengan mean dan pengumpulan data, kami sangat membutuhkan masukan sehingga dapat dijadikan sumber pembelajaran bagi kita semua.








DAFTAR PUSTAKA

Amirin, Tatang M. 2000. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Miles, Matthew B. & A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung: Rosdakarya.
Sevilla, Consuelo, G. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Diterjemahkan oleh Alimuddin Tuwu. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Sugiono,2006. Metode Penelitian Administrasi,Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar